Asal Mula Danau Ranu Grati, Pasuruan
Wednesday, March 24, 2021
Add Comment
Wacanakita - Danau Ranu terletak di Kecamatan Grati Kabupaten pasuruan, Jawa Timur. Banyak tersiar kabar mistis tentang keberadaan Danau Ranu Grati tersebut terutama berkaitan dengan kejadian Baru Klinting sang penunggu danau ranu.
Asal Mula Danau Ranu Grati, Pasuruan
Diceritakan pada zaman dahulu Desa Kademangan Klindungan terkenal sebagai desa yang aman, damai dan tenteram dengan pemandanagn alam yang sangat elok dan dikelilingi oleh huta belantara. Suatu hari datanglah seorang wanita cantik ke Kademangan Klindungan dengan menggunkan pakaian laksanan puteri keraton. Wanita tersbeut bernama Endang Sukarni.
Endang Sukarni adalah salah satu puteri kerajaan Mataram, karena terjadi kekacauan di mataram akhirnya dia meninggalkan kerjaan. Dia menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan sampai kearah timur daerah Pasuruan. Setelah sekian lama berjalan, dia memutuskan untuk beristirahat sambil melapas lelah dan penat.
Pada saat istirahat itu, melintaslah seorang warga dihadapannya. "Di saerah manakah saya sekarang berada ?" tanya Endang Sukarni. Sambil terheran-heran warga tersebut menjawab "anda berada di kademangan Klindungan."
"Siapa orang yang dituakan disini ?" Endang Sukarni bertanya lagi.
"Di dekat bukit ada seorang pertapa, Begawan Nyampo. Dialah yang paling disegani di daerah ini." jawab warga tersebut.
![]() |
Foto Danu Ranu Grati |
Kemudian Endang Sukarni berterimakasih dan berniat untuk menemuinya. Setelah berpamitan kepada warga tersebut, Endang Sukarni melanjutkan perjalanan untuk menemui orang yang dikatakan oleh warga tadi.
Baca juga :
Setelah bertemu dengan Begawan Nyampo dan mengenalkan diri, Endang Sukarni memohon agar dirinya bisa tinggal di tempat Begawan Nyampo dan mengabdi kepadanya.
"untuk sementara saya minta engkau membantu memasak di dapur." kata begawan Nyampo.
Hari demi hari dilewati Endang Sukarni dengan perasaan yang senang sampai suatu ketika tanpa sengaja Begawan Nyampo melihat kemulusan betis Endang Sukarni karena kainnya tersingkat terkena tiupan angin. Tanpa sadar keluarlah air suci dari tubuh Begawan Nyampo. Air suci itu jatuh ketanah dan berubah menjadi sebuah pisau kecil.
Dengan perasaan bersalah, Begawan Nyampo memberikan pisau tersebut kepada Endang Sukarni.
"Hai Endang Sukarni, kemarilah, saya mempunyai sebuah pisau kecil. Pakailah untuk berbagai keperluanmu di dapur dan berhati-hatilah dengan pisau ini. Selain tajam ada satu pantangan yang harus kamu perhatikan dan harus kamu ingat, jangan sekali-sekali kau letakkan pisau ini diatas pangkuanmu" ujar Begawan Nyampo sambil memberikan pisau kepada Endang Sukarni.
Asal Mula Danau Ranu Grati, Pasuruan
Endang Sukarni menggunakan pisau tersebut setiap kali memasak dan selalu mengingat pesan Begawan Nyampo. Setiap selesai menggunakannya, pisau tersebut ditaruh dutempat yang aman. Tetapi manusia selalu dilekati sifat lupa, suatu ketika setelah memasak, tanpa sadar Endang Sukarni meletakkan pisau itu dipangkuannya. Dia terkejut, kemudian dicarinya pisau tersebut disekitar tempat dudukanya tetapi tidak ditemukan.
Baca juga :
Dengan rasa takut Endang Sukarni menyampaikan apa yang telah terjadi kepada Begawan Nyampo. Beberapa bulan kemudian ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Semakin lama perutnya semakin membesar "mungkinkah saya hamil ? tapi bagaimana mungkin, sedangkan saya belum pernah bersentuhan dengan seorang lalaki," ucapnya.
Tak kuasa memendam rahasia, akhirnya Endang Sukarni menceritakan kejadian yang telah terjadi kepada Begawan Nyampo. Meskipun terkejut tetapi Begawaan Nyampo tetap mencoba untuk menenangkan Endang Sukarni.
Kini Endang Sukarni tinggal menunggu hari dimana dia akan melahirkan seorang bayi. Dengan wajah kaget dan tidak percaya Endang Sukarni melihat bayinya yang ternyata bukan seorang bayi mungil sesuai harapannya, akan tetapi seorang bayi dengan kulit yang bersisik seperti ular dan dibagian belakang tubuhnya tumbuh seperti ekor. Dengan menahan rasa malu, Endang Sukarni membesarkan bayi tersebut layaknya manusia sempurna.
Bayi tersebut diberi nama Jaka Baru, agar mudah mengetahui keberadaannya maka bagian ekor diberi lonceng kecil (klintingan) sehingga lama-kelamaan dia dikenal dengan nama Baru Klinting. Karena malu memiliki anak yang tidak sama seperti anak pada umumnya, Endang Sukarni mencoba untuk menyingkirkan Baru Klinting dengan berbagai cara.
Pada suatu hari Baru klinting disuruh ibunya untuk mencari air dengan menggunakan keranjang dari bambu yang berlubang dan jika tidak berhasil maka Baru Klinting harus pergi dari rumah itu. Dengan segenap kekuatannya Baru klinting berhasil membawa keranjang berisi air, dia menggunakan kecerdikannya untuk membawa air dengan melapisi bambu tersebut menggunakan dedaunan dengan menggunakan air liurnya.
Karena cara tersebut tidak berhasil untuk menyingkirkan Baru Klinting, maka dicarilah cara lain untuk menyingkirkannya. Dan akhirnya Baru Klinting disuruh untuk bertempur dengan Buaya Putih di sungai bedadung Jember dengan alasan buaya tersebut mengganggu ketentraman warga sekitar.
Sebenarnya Buaya Putih tersebut masih tergolong saudara sepupu Baru Klinting karen Buaya Putih tersebut adalah putra dari Raden Dodo Putih yang tidak lain adalah adik dari Begawan Nyampo. Raden Dodo Putih bertempat dilereng Gunung Semeru. Suatu malam Raden Dodo Putih bermimpi melakukan hubungan layaknya suami istri dengan seorang bidadari.
Setelah beberapa hari dari mimpi tersebut, batiu yang dibuat semedi Raden Dodo Putih pecah dan mengeluarkan yang masih kecil. Setelah dirawat sampai besar oleh Raden Dodo Putih, Buaya Putih tadi memiliki kesaktian yang luar biasa. Karena dirundung malu, Raden Dodo Putih membuat kesepakatan dengan Begawan Nyampo untuk mengadu kedua putra mereka. Harapannya Buaya Putih dan Baru Klinting sama-sama mati.
---------- BERSAMBUNG ----------
0 Response to "Asal Mula Danau Ranu Grati, Pasuruan"
Post a Comment